Minggu, 12 Maret 2017

Penyelamatan Kerajaan Zayn

Ilustrasi: www.google.com

Di tengah hutan yang luas terdapat sebuah kerajaan megah. Kerajaan yang begitu makmur dan sejahtera hingga membuat rakyatnya patuh akan peraturan yang dibuat.

Suatu ketika, Raja Zayn pergi meninggalkan istana untuk melakukan aliansi dengan kerajaan lain.

Raja Zayn memberikan perintah agar para pengawal tetap menjaga istana selama dia pergi.

"Paduka Raja, apakah tidak khawatir kalau kerajaan yang paduka kunjungi tidak menepati janjinya?" ucap Pengawal.

"Tidak usah khawatir, karena ini sangat penting bagi kelangsungan kerajaan dan kemakmuran rakyat ini." Ujar Raja Zayn, dia langsung menunggangi kuda dan berangkat.

Ratu Corrin yang kejam mulai beraksi sesaat Raja Zayn pergi. Dia semena-mena memerintahkan kerajaan tersebut di dampingi Putranya Pangeran Zoo.

Ratu Mariana melihat tingkah laku Ratu Corrin geram dan terjadilah pertengkarab di antara keduanya.

"Ratu Corrin, kau tidak berhak menduduki tahta ini," teriak Ratu Mariana.

"Aku berhak atas tahta ini! Karena aku istri tertua Raja Zayn," teriak Ratu Corrin.

"Apa? Aku juga berhak atas tahta ini," Ratu Mariana semakin geram.

"Ingat! Kau tidak mempunyai anak laki-laki, lebih baik kau pergi dari istana ini," teriak Ratu Corrin.

"Kau mengusirku dari istana?"

"Iya, lebih baik pergi dari sini dan jangan kembali lagi,"

"Aku tidak akan pergi sebelum Raja Zayn kembali,"

"Baik, kalau begitu aku akan mengusirmu dengan paksa,"

"Aku akan tetap di sini, Corrin,"

"Pengawal! Pengawal! Tolong usir wanita ini dari istana, dan jangan sampai rakyat mengetahuinya," ucap Ratu Corrin pada para pengawal.

"Baik, Ratu."

Para pengawal tersebut membawa Ratu Mariana beserta Putrinya Eliza ke luar dari istana.

Ratu Mariana dan Putri Eliza di buang ke hutan belantara yang jauh dari kerajaan tersebut, agar tidak bisa ditemukan oleh Raja Zayn bila dia kembali dari kunjungannya.

"Ha-ha-ha, akhirnya kerajaan ini milikku, sekarang tidak ada lagi yang mengganggu."

Ratu Corrin yang begitu kejam mulai mengganti semua aturan kerajaan. Hingga kerajaan yang makmur berubah menjadi tempat menyermkan untuk ditinggali.

Berbulan-bulan Raja Zayn pergi dari istana tanpa kabar sedikitpun yang sampai ke telinga Ratu Corrin.

Kerajaan Zayn berubah menjadi istana kegelapan, dengab seribu pengawal monster yang menjaga di sekitar kerajaan tersebut.

Tidak ada lagi riuh, atau pun ketidak puasaan dari rakyat yang selalu datang ke kerajaan tersebut.

...
Ratu Mariana yang di buang oleh Ratu Corrin. Kini tinggal di sebuah gubuk tua berharap kerajaan yang dulu makmur bisa kembali lagi.

Dia tidak mau melihat Ratu Corrin yang kejam memimpin kerajaan tersebut. Ratu Mariana dan Putri Eliza mencari cara agar bisa menghancurkan kepemimpinan Ratu Corrin.

"Bu, sudah enam bulan kita diusir dari istana bersama kepergian Ayah yang sampai saat ini belum ada kabarnya," ucap Putri Eliza.

"Sabar Putriku, Raja Zayn pasti akan kembali mungkin  akan terkejut ketika mengetahui kerajaannya jadi hancur," ujar Ratu Mariana.

"Semoga tidak terjadi apa-apa,"

"Tetap sabar, Putriku."

Rasa kesepian, kesakitan dan kepedihan kini tidak bisa di bagi lagi. Ratu Mariana berharap agar suaminya bisa kembali dan meruntuhkan pemerintahan Ratu Corrin.

....
Sejak saat itu, kabar dari Raja Zayn belum juga terdengar. Apakah dia masih hidup ataupun mati, ini menjadi sebuah misteri.

Semua rakyat berharap akan kepemimpinan Raja Zayn kembali lagi.

Putri Eliza pun pergi ke tengah hutan untuk mencari kayu bakar. Di perjalanan dia menemukan kuda yang sudah tidak bernyawa lagi.

Dia pun perlahan-lahan mendekati kuda tersebut.

"Ini kan kuda milik Raja Zayn? Apa gerangan yang terjadi?"

Putri Eliz terus bertanya-tanya dalam hatinya. Dia pun menelusuri jejak-jejak yang di terdapat di antara lebatnya rumput.

"Jejak kaki siapa ini? Mungkinkah Raja Zayn tersesat? Atau terjadi sesuatu pada dia?" ketusnya dalam hati.

Putri Eliza terus mengikuti jejak yang bercampur darah agak kering tersebut. Dia pun menemukan sebuah gua dan masuk ke dalamnya.

"Permisi! Permisi! Ada orang di sana?" teriak Putri Eliza ketakutan.

Dia pun terus masuk lebih dalam lagi, dan menemukan Raja Zayn sedang tergeletak bersama dua pengawalnya

Putri Eliza pun bergegas menyelamatkan mereka dengan mencari obat-obatan tradisional.

"Apa yang terjadi? Mungkinkah ini ulah Ratu Corrin?" ketus Putri Eliza.
..
Beberapa hari kemudian, Raja Zayn bangun. Dia melihat Putri Eliza berada di sampingny.

"Eliza, kenapa kau di sini? Bukannya di istana?" tanya Raja Zayn.
"Sekarang tidak lagi," jawab Putri Eliza.
"Kenapa?" tanya Raja Zayn penasaran.
Putri Eliza diam dan pergi meninggalkan Raja Zayn beserta dua pengawalny yang terbaring.
Raja Zayn berusaha bangun, namun tidak bisa.
"Jangan dulu bergerak, kondisi Kakanda masih belum pulih," ucap seseorang.
"Siapa kamu?" tanya Raja Zayn.
"Aku Ratu Mariana, Kakanda," jawabnya.

"Apa yang kamu dan putrimu lakukan di sini?" tanya Raja Zayn penasaran.

"Kami berdua di usir oleh Ratu Corrin yang sangat kejam itu, tidak hanya kami bahkan seluruh rakyat dijadikan patung," jawab Ratu Mariana.

"Apa? Ini tidak mungkin terjadi, Adinda," ujar Raja Zayn.

"Ini sudah terjadi, setelah kepergian Kakanda ke negeri teteangga untuk beraliansi Ratu Corrin mulai merubah semua peraturan,"

"Ini semua salahku, kalau dahulu tidak menikah denhan Ratu Corrin kejadiannya tidak akan serumit ini,"

"Sudah kakanda, sekarang istirahat dahulu nanti kita pikirkan bagaimana cara menghancurkan kekuasaan Ratu Corrin,"

"Iya, tapi ...,"

"Istirahat saja dahulu, Kakanda."

Ratu Mariana pun pergi meninggalkan Raja Zayn.

...
Raja Zayn sudah kembali segar, dia pun berencana pergi ke tempat gurunya.

"Dinda, kakanda akan pergi menemui guru yang bertapa. Dinda jaga Putri Eliza selagi Kakanda pergi dua sampai tiga hari,"

"Baik, kakanda."

Raja Zayn pun pergi di temani pengawalnya menelusuri hutan.
"Baginda Raja, apakah kita tidak beristirahat dahulu?" tanya salah satu pengawal.

"Tidak, tempatnya semakin dekat," jawab Raja Zayn.

"Tapi ...,"

"Aku tidak lelah, apabila kalian ingin istirahat dahulu silakan."

Raja Zayn terus berjalan menuju tempat gurunya berada.

Dia pun melihat tempat sang guru sudah dekat, dan bergegas mendekatinya.

Raja Zayn pun masuk dan menemui sang guru.

"Guru, maaf aku lancang datang ke sini menemuimu," ucap Raja Zayn.

"Aku sudah menunggu kedatanganmu," jawab sang guru.

"Mungkin guru sudah tahu kedatanganku ke sini, Penyihir yang dahulu aku tolong dengan menjadikannya istri. Kini merebut istana dan merubah rakyatku jadi batu. Apa yang harus aku lakukakan, Guru?" tanya Raja Zayn.

"Pergilah ke mata air empat warna, lalu mandilah di sana dan petik setangkak bunga mawar putih di antara bebatuan teraebut,"

"Selanjutnya apa yang mesti aku lakukan, Guru?"

"Kau ambil air itu dan masukan bunga melati lalu tuangkan ke dalam kolam di sekitar kerajaan,"

"Baik, Guru."

Raja Zayn pun pergi ke air empat warna.

Dia pun melihat kerajaannya yang hitam pekat di kelilingi oleh monster.

Raja Zayn meneruskan perjalanan menuju air empat warna agar bisa meruntuhkan Ratu Corrni.

...
Raja Zayn pun tiba di air empat warna. Dia pun masuk ke dalam air empat warna tersebut, dan melaksanakan titah dari gurunya.

Selesai mandi dia pun memetik bunga mawar putih di antara bebatuan.

Semua syarat sudah selesai, Raja Zayn pun bergegas meninggalkan air empat warna menuju kerajaanya tersebut.

...
Ratu Corrin pun yang mengetahui kedatangan Raja Zayn memerintahkan seluruh pasukannya untuk menjaga dan menghalanginya.

Sesampainya di Kerajaan, Raja Zayn menuangkan air mawar putih dan air empat warna ke kolam sekitar kerajaan.

Raja Zayn pun pergi ke pintu gerbang  menemui Ratu Corrin. Namun, pengawal melarangnya masuk.

"Izinkan aku bertemu Ratu Corrin?" ujar Raja Zayn.

"Tidak akan kami biarkan kau masuk ke dalam," ucap Pengawal tersebut.

"Baik, akan saya tunggu di sini."

Tidak berapa lama, air kolam yang hitam mulai berwarna terang lagi. Perlahan-lahan ilmu sihir Ratu Corrin pun pudar.

Ratu Corrin yang mengetahui hal ini pergi ke luar dan menemui Raja Zayn.

"Kau tidak berhak datang ke sini. Karena ini adalah kerajaan milikku," ucap Ratu Corrin.

"Silakan, aku tidak akan merebutnya. Namun, terimalah hadiah dariku," ujar Raja Zayn.

"Hadiah apa?"

"Silakan buka dahulu, Ratu!"

Hadiah teraebut ri buja dan air empat warna pub memuncrat ke seluruh tubuh Ratu Corrin.

Ratu Corrin kepanasan dan perlahan-lahan tubuhnya menciut dan lenyap seketika.

..
Kerajaan Zayn pun kini kembali makmur seperti semula. Rakyat yang dijadikan patung pun sudah kembali lagi.

Ratu Mariana dan Putri Eliza pun kembali ke istana tanpa perlu takut lagi, mengingat kematian Raja Zayn tidak diketahui penyebabnya.

Sementara Pangeran Zoo pergi meninggalkan kerajaan.

...

Cianjur, 21 Desember 2016

3 komentar:

  1. Cerita kurang mengalir, dan terlalu terburu buru. Penjelasan tokoh minim. Itu menurut saya. Maaf sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mas Ilham, iya ini cerita belum sentuh editing. Aku tulis sesuai pkiran saja.

      Salam santun

      Hapus
  2. Ceritanya kurang greget gimana gitu

    BalasHapus